(Oleh: Dr. Bovie Kawulusan.,
M.Si*)
ABSTRAK
Produk pendidikan pelatihan dan
nilai ekonomi merupakan 2 (dua) variabel yang saling berpengaruh. Ekonomi
pendidikan dan latihan (Diklat) merupakan suatu kajian tentang bagaimana manusia dan masyarakat atau
organisasi baik menggunakan atau tidak menggunakan uang untuk memanfaatkan
sumber produksi yang langkah dalam melakukan berbagai macam pelatihan dan
pengembangan pengetahuan, ketrampilan, pikiran, karakter dan sebagainya yang
dilaksanakan secara khusus oleh pendidikan formal maupun pendidikan non formal
dalam waktu tertentu, kemudian mendistribusikannya saat sekarang ataupun pada
masa yang akan datang di antara orang-orang atau kelompok masyarakat termasuk
organisasi.
Pengukuran kualitas
lulusan atau output juga dilihat dari kebutuhan pasar tentang nilai tambah dari
lulusan pendidikan dan latihan tersebut. Kualitas lulusan pendidikan dan
latihan juga sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya atau mahal murahnya biaya
yang dikeluarkan selama dalam proses pendidikan dan latihan.
Nilai ekonomi dari produk pendidikan dan latihan
yang dihasilkan sangat ditentukan oleh tingkat jumlah atau jenis pendidikan dan
latihan yang ditamatkan seseorang, artinya semakin sering mengikuti pendidikan
dan latihan yang diperoleh oleh seseorang maka semakin tinggi nilai ekonominya.
Semakin baik kualitas pendidikan dan latihan yang dimiliki seseorang, maka
nilai ekonomi yang diberikan masyarakat atau organisasi juga semakin tinggi,
sebaliknya makin sering dan berkualitas pendidikan dan latihan seseorang maka
partisipasi dalam memajukan ekonomi masyarakat atau organisasi akan semakin
baik.
Key words: Produk Pendidikan, Nilai Ekonomi
A. Latar Belakang
Ekonomi pendidikan dan latihan (Diklat) merupakan
suatu kajian tentang bagaimana manusia
dan masyarakat atau organisasi baik menggunakan atau tidak menggunakan uang
untuk memanfaatkan sumber produksi yang langkah dalam melakukan berbagai macam
pelatihan dan pengembangan pengetahuan, ketrampilan, pikiran, karakter dan
sebagainya yang dilaksanakan secara khusus oleh pendidikan formal maupun
pendidikan non formal dalam waktu tertentu, kemudian mendistribusikannya saat
sekarang ataupun pada masa yang akan datang di antara orang-orang atau kelompok
masyarakat termasuk organisasi.
Produk pendidikan pelatihan dan nilai ekonomi merupakan 2 (dua) variabel
yang saling berpengaruh dan dalam istilah statistik atau metode penelitian
disebut bevariat karena produk pendidikan dan latihan akan menghasilkan nilai
ekonomi, dan sebaliknya nilai ekonomi akan menentukan produk pendidikan dan
latihan. Dalam tulisan ini penulis lebih menekankan kepada produk pendidikan
dan latihan terhadap nilai ekonomi dengan asumsi bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
atau semakin sering mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dihasilkan (produk
pendidikan dan latihan), nilai ekonomi dari hasil produk tersebut semakin baik,
artinya semakin tinggi atau semakin sering mengikuti pendidikan dan latihan
seseorang akan semakin tinggi nilai ekonomi orang tersebut.
Menurut Yoseph dkk (1976) mengatakan bahwa salah satu faktor mengapa
kecenderungan orang memilih sekolah atau jenjang pendidikan tinggi adalah masa
depan pekerja yang bersertifikat dengan ukuran kualitatif berupa output seperti
yang digunakan para akhli ekonomi yaitu
menetapkan berbagai dimensi kualitas yang dihasilkan. Hal ini dilihat dari
pandangan bahwa pendidikan sebagai perpindahan pengetahuan dan sebagai produksi
pengetahuan. Kualitas output sangat tergantung kepada bagaimana input secara
utuh dilihat dari latar belakang peserta
didik yang berbeda.
Pengukuran kualitas lulusan atau output juga dilihat dari kebutuhan pasar
tentang nilai tambah dari lulusan pendidikan dan latihan tersebut. Kualitas
lulusan pendidikan dan latihan juga sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya
atau mahal murahnya biaya yang dikeluarkan selama dalam proses pendidikan dan
latihan.
Secara ekonomi juga dapat dipahami melalui analisis bahwa fungsi produk pendidikan
dan latihan dapat mengukur kontribusi pencapaian peserta diklat selama
pendidikan latihan dan setelah pendidikan dan latihan tersebut; biaya yang
dicurahkan oleh para donatur atau yang membiayai pendidikan dan latihan
tersebut untuk kegiatan kognitif dari peserta diklat yang disekolahkan/didiklatkan
serta hasil yang diberikan atau diperoleh setelah menyelesaikan pendidikan dan
latihan sebagai nilai ekonominya, sebab kita mengetahui bahwa nilai investasi
bagi setiap peserta diklat adalah sama meskipun kualitas yang dihasilkan sangat
berbeda.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut beberapa permasalahan yang dapat
diamati seperti: 1) Banyaknya produk pendidikan dan latihan yang dihasilkan
sebagian belum dapat ditentukan nilai ekonominya; 2) kualitas produk pendidikan
dan latihan yang tidak masuk atau belum sesuai dengan kebutuhan tupoksi peserta
diklat. Rumusan masalah berdasarkan permasalahan tersebut adalah bagaimana
produk pendidikan dan latihan dilihat dari nilai ekonomi?
C. Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk memahami lebih mendalam tentang produk
pendidikan dan latihan berupa SDM yang dihasilkan dan nilai ekonomi SDM
tersebut.
D. Manfaat
Manfaat tulisan ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan
bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis dalam rangka memperdalam
tentang produk pendidikan dan latihan terhadap nilai ekonomi tersebut.
E. Metodologi
Metode yang digunakan dalam penulisan ini lebih
kepada kajian ilmiah tentang produk pendidikan latihan dan nilai ekonomi yang
bersumber dari berbagai bahan bacaan serta pengembangan ilmu pengetahuan dari
penulis.
F. Pembahasan
f.1. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu proses dari pelatihan
(training) dan pengembangan (developing) pengetahuan, ketrampilan, pikiran,
skill, karakter dan sebagainya, oleh karena itu aktivitas pendidikan meliputi
produksi dan distribusi dari pengetahuan (knowledge).
Pendidikan asal kata didik atau mendidik adalah memelihara dan memberi
latihan, ajaran, tuntunan, pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, dan pendidikan menurut Hasan Alwi
(2003:263) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan,
atau dapat dikatakan sebagai proses, cara atau perbuatan mendidik.
Berdasarkan konsep yang dikemukakan di atas, maka menurut penulis konsep
pendidikan adalah proses melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
terhadap sasaran pendidikan baik langsung maupun tidak langsung, baik dengan
menggunakan media atau tidak menggunakan media, dan dengan metoda yang
bervariasi untuk mencapai tujuan.
Esensi pendidikan itu sebenarnya adalah learning untuk membangun potensi
manusia unuk tumbuh dan berkembang, menjadi matang, memiliki segala macam ilmu
utk melengkapi semua kebutuhan. Proses semacam itu disebut human capital
investment.
f.2. Produk Pendidikan
Suatu industri dalam menghasilkan produknya disesuaikan dengan kebutuhan
pasar sehingga dapat dijual. Proses transformasi dari bahan baku ke bahan jadi
disebut proses produksi. Dalam dunia pendidikan dan latihan kita ambil konsep
ini dimana peserta didik sebagai row input yang datangnya dari masyarakat
dengan proses seleksi. Proses seleksi bagi calon peserta diklat harus benar
sesuai dengan bakat dan minat peserta didik yang akan berpengaruh terhdap
instrumen (kurikulum, dsb), yang semuanya melalui proses yang lebih kompleks
yang menghasilkan output yang memiliki kualitas yang disebut educational
transformational education. Disini perlu juga quality transformasi
system dengan standar atau patokan kualitas sistem yang mengendalikan ini
disebut quality asurance system.
Pendidikan dan latihan sebagai industri dapat
ditinjau dari sisi sumber daya manusia termasuk finansial yang dimilikinya, dan
dari sisi fungsi produksi pendidikan. Industri adalah usaha produktif dengan
menggunakan modal serta tenaga kerja dalam jumlah yang relatif besar. Usaha
produktif biasanya dikaitkan dengan suatu produk tertentu dimana prosesnya
mengubah bahan baku (input) menjadi hasil produk akhir (output). Proses input
menjadi output itu adalah proses
industri. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka pendidikan dan latihan
memenuhi kriteria untuk dikatakan sebagai suatu industri.
Produk pendidikan dan latihan yang dimaksudkan di
sini adalah sumberdaya yang dihasilkan melalui industri pendidikan yang
diproses selama kurun waktu tertentu pada berbagai tingkatan pendidikan dan
latihan. Selama proses pendidikan tersebut biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu produk dari industri pendidikan dan latihan sangat
bervariasi, dan variasi besarnya biaya yang dikeluarkan tersebut baik berupa
biaya langsung maupun biaya tidak langsung sampai hasil produk tersebut
dihasilkan dalam hal ini sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang tentunya memiliki nilai ekonomi yang dapat dilihat
dari berapa besar return yang
diperoleh setelah selesai dari pendidikan dan latihan.
Produk yang dihasilkan melalui pendidikan dan
latihan dilihat dari modal insani adalah sangat penting dan merupakan perhatian
utama karena modal insani ini merupakan kekayaan (wealth). Dalam proses
pendidikan dan latihan ternyata perlu dengan pendekatan yang disebut pendekatan
biaya produksi secara ekonomi.
Berbicara tentang produk pendidikan dan latihan
artinya apa yang dihasilkan melalui pendidikan dan latihan sebagai hasil atau
output dari industri pendidikan dan latihan. Pendidikan dan latihan adalah
suatu industri yang melibatkan orang banyak seperti Widyaiswara/narasumber, peserta
diklat, staf administrasi diklat dan sebagainya. Jumlah pekerja dalam konteks
industri pendidikan dan latihan cukup banyak, jumlah peserta diklat yang
mengikuti pendaftaran dan diterima setiap angkatan selama tahun berjalan sebagai
SDM yang akan diolah industri pendidikan dan latihan yang juga semakin banyak
dan persaingan semakin tinggi karena fasilitas atau daya tampung industri
pendidikan dan latihan sangat terbatas. Artinya komponen industri pendidikan
meliputi jumlah peserta diklat yang mendaftar dan diterima, jumlah widyaiswara dan
pekerja di industri pendidikan serta total pembelanjaan di industri pendidikan dan
latihan tersebut semakin tinggi.
Petty (1969) merupakan orang yang pertama kali
melakukan estimasi tentang harga (value) dari modal insani dengan asumsi 1) jumlah
total pendapatan dari pekerja (labour) adalah sama dengan sisa akhir dari
jumlah total pengeluaran nasional setelah dikurangi dengan keuntungan yang
diperoleh dari sumber lainnya; 2) harga dari manusia atau insani adalah 20 kali
harga dari pendapatan tahunan pekerja tersebut.
Pendekatan modal insani dengan anggapan dasar
bahwa perbedaan sistem pengupahan berdasarkan kualitas pekerja dalam arti
jumlah pekerja yang diperlukan.
f.3. Nilai Ekonomi
Sebelum berbicara mengenai nilai ekonomi, maka
perlu dikaji lebih dahulu tentang ilmu ekonomi itu sendiri. Ilmu ekonomi
adalah studi tentang bagaimana manusia
atau masyarakat memilih, memakai uang, menggunakan sumber daya (resources) produksi
untuk memproduksi berbagai macam komoditi dalam waktu tertentu dan
mendistribusikannya kepada konsumen baik untuk saat ini maupun masa yang akan
datang.
Esensi dari ekonomi adalah kajian tentang produksi
dan distribusi dari keseluruhan resources yang langka yang diinginkan oleh
masyarakat. Jadi kata kunci dari ekonomi disini adalah langka dan keinginan
untuk memilikinya, artinya ilmu ekonomi sangat memberi perhatian atau concern
terhadap resources yang ketersediaanya sangat terbatas.
f.4. Produk Pendidikan Latihan dan Nilai Ekonomi
Pendidikan dan latihan sering dianggap sebagai
faktor yang menentukan terhadap keberhasilan individu dalam bidang ekonomi,
sosial dan bahkan dapat meningkatkan prestise individu dalam masyarakat atau
organisasi. Produk pendidikan dan latihan diharapkan dapat memacu peningkatan
hasil produksi dengan cara meningkatkan produktivitas dan pendapatan individu.
Berbagai pendekatan atau metode yang digunakan untuk mengukur pendidikan dan
latihan, seperti metode pendekatan teori distribusi pendapatan digunakan untuk
melihat manfaat pendidikan dan latihan, dan untuk mengukur manfaat pendidikan
dan latihan digunakan pendekatan korelasi, residual dan return atau
pegembalian.
Produk pendidikan dan latihan terhadap nilai
ekonomi dilihat dari pertumbuhan ekonomi seperti pendidikan dan latihan akan
membebaskan dan merangsang individu untuk memahami betapa pentingnya pendidikan
dan latihan termasuk finansialnya terutama lebih menekankan pada berapa biaya
yang dikeluarkan untuk pendidikan dan latihan serta berapa besar return yang
diperoleh setelah selesai dari pendidikandan latihan tersebut.
G. Kesimpulan
Nilai ekonomi dari produk pendidikan dan latihan yang dihasilkan sangat
ditentukan oleh tingkat jumlah atau jenis pendidikan dan latihan yang
ditamatkan seseorang, artinya semakin sering mengikuti pendidikan dan latihan
yang diperoleh oleh seseorang maka semakin tinggi nilai ekonominya. Semakin
baik kualitas pendidikan dan latihan yang dimiliki seseorang, maka nilai
ekonomi yang diberikan masyarakat atau organisasi juga semakin tinggi,
sebaliknya makin sering dan berkualitas pendidikan dan latihan seseorang maka
partisipasi dalam memajukan ekonomi masyarakat atau organisasi akan semakin
baik.
Daftar Pustaka
Daryanto, 2006., Administrasi Pendidikan, PT. Rineka Cipta:Jakarta
H.A.R. Tilaar, Pngembangan Sumber Daya Manusia Dalam Era Globalisasi,
(Visi, Misi dan Progam Aksi Pendidikan dan Pelatihan Menuju 2020), Grasindo:
Jakarta.
Hasan Alwi, 2003., Kamus Besar Bahasa Indonesia “edisi ketiga”,
Balaipustaka: Jakarta
Keith Wade, 2001., Macro-Economics, The Fast-Track Series, Crest
Publishing House CPH):New Delhi.
Oteng Sutisna, 1983., Administrasi Pendidikan (Dasar-dasar Teoritis untuk
Praktek Profesional), Angkasa;Bandung
Peter Ninnes & Meeri Hellsten, 2005., Internationalizing Higher
Education, Comparative Education Research Centre: University of Hongkong
Robert Donmoyer, The Knowledge Base ini Educational Administration
(Multiple Perspectives), The State University Press: New York
Syaiful Sagala, 2006., Administrasi Pendidikan Kontemporer,
Alfabeta:Bandung
Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 7 Tahun 2005,
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 17 Tahun 2005, Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya.
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 Tentang
Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan Bagi Pegawai Negeri Sipil
Diklat Aparatur Di Lingkungan
Depdagri Dan Pemda Tahun 2006, (Surat Mendagri No. 893.3/1546/Diklat, Tgl 16
Sept 2005)
No comments:
Post a Comment